DECEMBER 01, 2024
CASTELLANE, MAIRISHYLVA
<aside> đź”– This essay is written to meet the requirements for the Ordinary Wizarding Level examination, Fifth Grade, November 2024.
</aside>
a. Siapa Severus Snape? Severus Snape adalah karakter yang sangat dipenuhi dengan ambiguitas moral. Sebagai seorang Profesor Ramuan yang tegas di Hogwarts dan juga kepala Asrama Slytherin, dia tampak kasar dan tidak menyukai sebagian besar siswa, termasuk Harry Potter. Namun, ketika kita mengetahui lebih dalam tentang latar belakangnya, kita menyadari bahwa banyak tindakan Snape dilakukan karena perjuangan batin dan pengorbanan pribadi. Setelah bertahun-tahun bekerja di bawah Voldemort, Snape berbalik untuk mendukung Dumbledore dan bergabung dengan Ordo Phoenix, meskipun pada awalnya tampak setia kepada Voldemort. Snape adalah contoh bagaimana trauma masa lalu dan kehilangan bisa membentuk pilihan hidup seseorang, meskipun pilihan tersebut tidak selalu mudah atau benar bagi orang lain.
b. Tiga sifat dari Severus Snape:
c. Satu kutipan yang paling disukai dan alasannya: Kutipan: "The world had ended, and I was going to be the one who ended it." Alasan: Kutipan ini menggambarkan perasaan Snape yang dalam terhadap takdir dan keputusan yang harus diambil. Mengungkapkan kesedihannya tentang masa lalunya dan pengorbanannya, kutipan ini menunjukkan bagaimana Snape merasa terjebak di antara dua dunia dan keputusan sulit yang harus dia buat demi melindungi yang benar, meskipun itu mengorbankan dirinya.
d. Pelajaran yang dapat dipelajari dari karakter tersebut: Dari Severus Snape, kita bisa belajar tentang pentingnya pengampunan diri dan menerima masa lalu kita, termasuk kesalahan dan penyesalan yang datang bersamanya. Snape mengajarkan kita bahwa seseorang bisa bertransformasi meski dengan cara yang sulit dan penuh perjuangan. Perjuangannya untuk menebus kesalahannya—meskipun sering kali tidak terlihat—menjadi bukti bahwa perubahan tidak selalu terlihat dengan mudah oleh orang lain, tetapi tetap memiliki nilai yang besar. Snape mengingatkan kita bahwa setiap pilihan, baik atau buruk, membentuk siapa kita, dan kita bisa memilih untuk bertindak dengan cara yang lebih baik, meskipun itu membutuhkan pengorbanan besar.